Semarak HUT ke-15 TKSK Jateng, ‘Menjangkau yang Belum Terjangkau-Menyentuh yang Belum Tersentuh’
BANJARNEGARA – Puncak acara bhakti sosial dalam rangka memperingati HUT ke-15 Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) di Jawa Tengah digelar di komplek candi Arjuna Dieng Kecamatan Batur Banjarnegara, Rabu (9/10/2024).
Pada kegiatan tersebut juga diberikan secara simbolis bantuan sosial yang diserahkan kepada lebih dari 700 penerima. Mulai dari Kartu Jateng Sejahtera, beasiswa pendidikan, bantuan untuk penanganan stunting, hingga bantuan untuk penyandang disabilitas.
Tema kegiatan bakti sosial TKSK jateng ke -15 bertema Menjangkau Yang Belum Terjangkau, Menyentuh Yang Belum Tersentuh.
Puncak acara HUT ke-15 TKSK Jawa Tengah yang digelar selama 3 hari sejak 7 hingga 9 oktober 2024 ini dihadiri Kepala dinas Sosial Jawa Tengah, dan perwakilan kepala daerah di Jawa Tengah serta 500 orang lebih TKSK se-Jateng dan pilar-pilar sosial.
Ketua TKSK Provinsi Jawa Tengah Agung Supaad dalam laporannya mengatakan, pelaksanaan bakti sosial TKSK Jawa Tengah bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaaan TKSK sebagai pilar pembangunan bidang kesejahteraan sosial, serta menumbuhkan dan melestarikan nilai dan tanggung jawab sosial masyarakat serta meningkatkan kinerja TKSK.
Sedangkan tujuan dari kegiatan bakti sosial ini adalah untuk membantu mengentaskan permasalahan sosial bagi pemerlu pelayanan kesejahtaraan sosial, serta menggali dan memberdayaakan potensi sumber kesejahteraan sosial dan melaksanakan bakti sosial TKSK sebagai bentuk kepedualian dan tanggung jawab sosial.
Rangkaian kegiatan bakti sosial dikemas dalam bentuk gerakan kepedulian sosial melalui kegiatan penananaman pohon, penebaran benih ikan, kerja bakti renovasi mushola , donor darah, pemeriksaan kesehatan gratis, pasar murah dan pameran produksi usaha ekonomi produktif penyandang disabilitas serta penyerahan bantuan sosial yang mendapat support dan dukungan dari berbagai pihak.
Sementara Pj Bupati Banjarnegara Muhamad Masrofi Mewakili Pj. Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, mengatakan, TKSK memiliki peran penting dalam mengatasi berbagai persoalan sosial di tingkat kecamatan.
Ia mengatakan bahwa TKSK merupakan ujung tombak yang langsung bersentuhan dengan masyarakat membutuhkan, atau yang kita kenal dengan pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS).
“TKSK memiliki peran diantaranya adalah mendata, mendampingi, serta memberikan advokasi bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan sosial,” katanya.
Pada kesempatan tersebut Masrofi juga memberikan apresiasi kepada seluruh TKSK di Jawa Tengah. Menurutnya TKSK sering kali harus menghadapi berbagai tantangan dan keterbatasan.
Namun demikian, dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, TKSK telah menunjukkan respon cepat terhadap aduan masyarakat dan berperan sebagai motor penggerak perubahan di wilayah.
Terkait dengan tema Peringatan HUT ke-15 TKSK yang mengusung tema “menjangkau yang belum terjangkau, menyentuh yang belum tersentuh. Mempunyai makna bahwa tugas TKSK sebagai pelayan masyarakat belum selesai.
“Masih banyak saudara-saudara kita yang membutuhkan uluran tangan dan perhatian. Maka, kita semua, khususnya TKSK, punya tanggung jawab untuk terus mem-perluas jangkauan program kesejahteraan sosial hingga ke pelosok-pelosok yang paling terpencil,” tambahnya.
Sementara Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Aditya Agus Satria mengatakan dalam kegiatan bhakti sosial dalam rangka memperingati HUT ke-15 TKSK Jawa Tengah terkumpul dana bantuan total sebesar Rp. 5,2 milliar.
Bantuan tersebut, didistribusikan kepada masyarakat yang mengalami masalah kesejahteraan sosial di wilayah kabupaten Banjarnegara.
Aditya mengatakan, kegiatan HUT ke-15 TKSK bukan hanya sekedar perayaan hari ulang tahun saja, namun bakti sosialnya jauh lebih tinggi karena aksi dari kawan kawan TKSK ini banyak menyelesaikan permasalahan daerah.
Selama ini menurutnya masih banyak masyarakat yang belum bisa di intervensi, belum bisa ditangani belum bisa kita penuhi dan hari ini dengan dukungan dari temen-temen TKSK sudah terpenuhi.
“Tadi ada sepeda motor roda tiga yang digunakan oleh penyandang disabilitas untuk berusaha supaya bisa mandiri secara finansial, kemudian kursi roda adaptif yang sangat dibutuhkan penyandang disabilitas dengan kualifikasi tertentu yang selama ini belum bisa kita penuhi,” katanya.
bantuan lainnya adalah sembako, bantuan ekonomi produktif yang diberikan tunai kepada masyarakat untuk memulai usaha dengan besaran variatif.*** (ahr/mjp).