Kejar Target 0% Kemiskinan Ekstrem , Pemkab Banjarnegara Perkuat Kolaborasi dan Sinergitas
BANJARNEGARA – Pemerintah pusat menargetkan kemiskinan ekstrem 0% di tahun 2024. Dengan target tersebut Pemerintah Kabupaten Banjarnegara berkomitmen terus melakukan berbagai upaya guna percepatan penurunan angka kemiskinan ekstrem.
Pj Bupati Banjarnegara, Muhamad Masrofi menekankan untuk memperkuat kolaborasi dan sinergitas program serta kegiatan dari seluruh stakeholder guna menyasar desa lokus miskin ekstrem.
“Berbicara terkait angka kemiskinan ekstrem sudah barang tentu tidak lepas dari target nasional yang harus kita wujudkan, yaitu angka kemiskinan ekstrem sebesar 0 % pada tahun 2024, dengan target itu kita semua harus memperkuat kolaborasi program serta kegiatan ” ungkapnya saat membuka Rapat Koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) di Sasana Bhakti Praja Setda Banjarnegara, Kamis (4/7)
Saat ini di Kabupaten Banjarnegata terdapat 44 desa di 12 kecamatan yang masuk dalam kategori miskin ekstrem. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Banjarnegara untuk angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Banjarnegara mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Dimana pada tahun 2021 angka kemiskinan ekstrem sebesar 3,95% atau 36.590 jiwa dan pada tahun 2022 turun menjadi 1,53% atau sebesar 14.230 jiwa miskin ekstrem.
“Di tahun 2023 kembali turun menjadi 1,50%, yang artinya masih sekitar 14.010 jiwa penduduk miskin ekstrem di Kabupaten Banjarnegara,” ujarnya
Salah satu strategi dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem di Banjarnegara, Pemkab terus berupaya melakukan pemenuhan kebutuhan 8 pelayanan dasar, yaitu, RTLH, listrik, jamban, sarana air bersih, keluarga beresiko stunting, anak tidak sekolah, disabillitas dan pengangguran melalui kolaborasi dan intervensi dari berbagai pihak antara lain Dana APBD, APBD Provinsi, DAK, APBD Desa, BAZNAS dan CSR.
“Semoga kolaborasi dan sinergitas ini bisa berjalan optimal, sehingga target 0% kemiskinan ekstrem bisa kita wujudkan,” harapnya
Sementara itu, Sekda Indarto selaku Ketua TKPK Kabupaten Banjarnegara menyampaikan, upaya intervensi yang telah dan akan dilaksanakan harus tepat sasaran.
Data yang tepat menjadi salah satu kunci kesuksesan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan ekstrem, sehingga pelaksanaan verifikasi dan validasi (verval) data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) menjadi hal yang wajib untuk dilaksanakan.
“Untuk itu saya meminta kepada Camat untuk terus memantau perkembangan verval di desa dan kepada OPD teknis pengampu penanganan kemiskinan ekstrem untuk dapat berfokus menggarap desa lokus kemiskinan ekstrem sebagai sasaran program kegiatan sesuai dengan tupoksinya,” katanya. (amr)