BAZNAS Jateng Berikan Bantuan Modal Usaha untuk 145 Mustahik Produktif di Banjarnegara dan Wonosobo
BANJARNEGARA – BAZNAS Provinsi Jateng memberikan bantuan modal usaha bagi 145 orang mustahik produktif binaan baznas provinsi jawa tengah yang berada di Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo.
Bantuan Sebesar Rp. 456.750.000 untuk tahap pertama ini diserahkan oleh Pj Bupati Banjarnegara Muhamad Masrofi di damping ketua Baznas Jawa Tengah KH Ahmad Darodji kepada salah satu penerima bantuan pada acara pembekalan dan pendistribusian modal usaha bagi 3500 pada mustahik produktif di Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo di Aula Hotel Fox Haris Banjarnegara , Jum,at (9/8/2024).
Pj Bupati Muhamad Masrofi pada kesempatan tersebut memberikan paresiasi kepada Baznas karena pemberian bantuan modal usaha tersebut merupakan salah satu kerja upaya bersama untuk memerangi kemiskinan.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Baznas Provinsi Jawa Tengah, yang hari ini menyerahkan bantuan berbentuk modal usaha kepada masyarakat Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo. Semoga yang kita lakukan hari ini dapat memberikan manfaat secara jangka panjang, dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang muaranya untuk mengentaskan kemiskinan,” kata Masrofi
Masrofi mengatakan, kemiskinan di Banjarnegara khususnya, saat ini masih berada di bawah propinsi dan nasional. Namun, perlahan-lahan kita bangkit sehingga harapannya mampu mengejar ketertinggalan dalam penanganan kemiskinan.
“Kepada para penerima bantuan, kami berpesan agar dana bantuan yang diberikan dapat digunakan sebaik-baiknya. Mudah-mudahan para mustahik ini dapat memanfaatkan bantuan ini untuk mengembangkan usahanya,” Lanjut Masrofi.
Ia juga berharap bantuan modal yang diberikan terus berkembang sehingga kelak, Bapak dan Ibu tidak cuma jadi mustahik, namun akan meningkat menjadi muzakki (pemberi zakat).
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara saat ini terus fokus untuk mengentaskan kemiskinan dan mengurangi angka pengangguran.
Semua upaya dilakukan semata-mata untuk membangun daerah yang tidak hanya secara fisik seperti pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, dan sebagainya,namun juga fokus kepada core atau akarnya, yakni peningkatan kapabilitas dan kompetensi manusia dan penguatan simpul-simpul ekonomi rakyat.
Ketua Baznas Jawa Tengah KH Ahmad Darodji pada kesempatan tersebut mengatakan, bantuan modal ini diberikan dalam bentuk barang dan ada pendampingan dari para penyuluh agama yang tempatnya berada di dekat para penerima sehingga memudahkan dalam monitoring.
“Setiap empat atau tiga bulan kita akan mengevaluasi untuk menyampaikan laporannya, sekarang monitoringnya semakin mudah karena menggunakan digital,” kata Darodji.
Ia mengatakan jika monitoring menggunakan pendamping tingkat keberhasilannya 90 hingga 95 persen, dan kepada para pendamping saya menyampaikan terima kasih, harapan kami kedepan para mustahik menjadi muzakki. (ahr)