Cegah Stunting, Pemkab Banjarnegara Serahkan 32 Alat Bantu BKB Kit Stunting
BANJARNEGARA – Pemerintah Kabupaten Banjarnegara melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dispermades PPKB) menyerahkan alat bantu penyuluhan Bina Keluarga Balita (BKB) Kit Stunting.
Bantuan tersebut diserahkan Penjabat (Pj) Bupati Banjarnegara Muhamad Masrofi Senin (5/8/2024) di Pendapa Dipayudha Adigraha.
Kepala Dinas Dispermades PPKB Hendro Cahyono mengatakan, Bantuan alat bantu BKB Kit sejumlah 32 paket ini diberikan kepada 32 Bina Keluarga Balita yang sudah ber – SK Kepala Desa, dimana masing-masing berisi Media bahan penyuluhan seperti buku dan modul serta Alat pantau tumbuh kembang anak berupa kalender pengasuh 1000 HPK atau Kalender pengasuh Ibu hamil serta kalender pengasuh anak usia 0 sampai 12 bulan dan anak usia 13 hingga 14 bulan, serta KKA dan poster.
Hendro menambahkan, BKB Kit Stunting merupakan sarana atau alat bantu penyuluhan berupa seperangkat alat permainan edukatif dan seperangkat media serta materi yang digunakan kader untuk memberikan penyuluhan kepada keluarga yang mempunyai balita.
“Pemberian alat bantu untuk kelompok BKB ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam membina tumbuh kembang anak secara menyeluruh agar anak tumbuh dan berkembang yang optimal,” kata Hendro.
Lebih lanjut Hendro menjelaskan, BKB Kit Stunting ini adalah salah satu upaya untuk meningkatkan penerapan pengasuhan 1000 (seribu) hari pertama kehidupan untuk mencegah dan menurunkan prevalensi angka stunting.
Pj Bupati Banjarneara Muhamad Masrofi dalam sambutannya mengatakan, Salah satu tantangan pembangunan keluarga adalah masih tingginya angka stunting.
Pada Tahun 2023 angka stunting Kabupaten Banjarnegara, berdasarkan hasil SKI sebesar 19,9% dan elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) sebesar 17,5%. Angka ini masih cukup tinggi dibandingkan target 14% di Tahun 2024.
Masrofi juga mengatakan bahwa dalam mendukung program percepatan penurunan stunting utamanya di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) perlu mengoptimalkan program pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak melalui wadah kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) .
“Usia dini merupakan masa kritis bagi perkembangan manusia pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), karena terjadi perkembangan yang pesat dan interaksi anak dengan lingkungan, utamanya dalam keluarga, yang menentukan pertumbuhan dan perkembangannya di kemudian hari,” Ujarnya.
Masrofi menambahkan, Peran orang tua sangat penting dalam mengasuh, membimbing, dan memberi stimulasi, agar anak bisa tumbuh dan berkembang secara optimal. Dengan pengasuhan yang tepat, kualitas sumber daya manusia akan meningkat dengan baik .
Pada Tahun 2024, dari jumlah BKB di Kabupaten Banjarnegara sebanyak 278 dan yang aktif sesuai data SIGA ada adalah 266.
Melalui DAK Non Fisik BOKB (Bantuan Operasional Keluarga Berencana) BKKBN yang dialokasikan pada Pemerintah Kabupaten Banjarnegara telah dilaksanakan pengadaan BKB Kit Stunting sejumlah 32). Sedangkan Tahun 2023 sejumlah 30 BKB Kit dan Tahun 2022 sejumlah 10 BKB Kit.
“Selamat kepada 32 Kelompok penerima dan mohon dukungan para camat, kepala desa, PKK , kader dan semua pihak agar BKB Kit ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik baiknya,” kata Masrofi.*** (ahr/bgs)