Pilih Halaman

Dirjen Dukcapil Apresiasi Inovasi Pandusaluring di Banjarnegara

Dirjen Dukcapil Apresiasi Inovasi Pandusaluring di Banjarnegara

Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri RI, Teguh Setyabudi meninjau pelayanan administrasi kependudukan (adminduk) di Balai Desa Danakerta, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara, Jumat (2/8/2024)

 

Teguh menyampaikan, kunjungannya ini dilakukan terkait inovasi Pandusaluring (Pelayanan Administrasi Kependudukan dari Desa dan Kelurahan Secara Daring) yang diinisiasi oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dindukcapil) Kabupaten Banjarnegara

 

“Ada hal yang menarik pada pelayanan adminduk di Banjarnegara terkait Pandusaluring dan beberapa inovasi lainnya. Saya harapkan ini bisa jadi role model, bisa diterapkan di daerah lainnya di indonesia,” katanya

 

Menurutnya, terobosan ini perlu diapresiasi. Permasalahan adminduk di berbagai daerah relatif sama, inovasi seperti Pandusaluring ini bisa dikembangkan lagi dan menjadi solusi serta mendukung dukcapil go digital.

 

“Kami mengspresiasi layanan adminduk di Banjarnegara. Pelayanannya baik. Data yang kami dapat, untuk perekaman KTP-EL sudah 98,8% padahal target tahun ini 99 %,” ucap Teguh

 

Bicara pelayanan adminduk, lanjutnya, tidak hanya masalah perekaman KTP-EL saja. Cukup banyak output pelayanan admiduk, ada 20 dokumen, mulai akta lahir, KIA, KK, surat pindah, akta nikah, akta cerai, akta kematian dan lainnya.

 

Teguh mengatakan, pelayanan adminduk harus membahagiakan masyarakat. Pelayanan yang diberikanpun harus cermat, tepat, cepat. Namun itu akan sirna jika ada pungli atau calo, maka pelayanan adminduk juga harus gratis.

 

“Saya menilai Pandusaluring ini sangat penting untuk memberantas calo dan pungli,” tegasnya

 

Kepala Dindukcapil Banjarnegara, Tien Sumarwati menyampaikan, Sebelum melaksanakan Pandusaluring, kondisi adminduk dengan jumlah penduduk yang lebih dari satu juta jiwa hanya bisa melayani 45 orang dari 300 pemohon. Sehingga antrean sangat panjang.

 

Hal tersebut membuat masyarakat enggan mengurus dokumen adminduk dan larinya ke calo. Ini juga menyebabkan rawan terjadinya pungli.

 

“Setelah adanya Pandusaluring masyarakat bisa terlayani dengan baik, bahkan sekarang rata-rata di atas 1500 pemohon. Saat ini kita juga tidak memiliki ruang arsip karena arsip semuanya sudah digital,” terangnya

 

Tien mengatakan dengan inovasi Pandusaluring ini, pemohon tidak perlu datang ke Kantor Dindukcapil, cukup di desa dan kelurahan saja maka dokumen kependudukan yang dibutuhkan akan terlayani dan terselesaikan.

 

“Masyarakat ke kantor desa dengan membawa persyaratan yang dibutuhkan. Petugas pelayanan desa mengupload dokumen ke sistem kita, kemudian Setelah proses selesai untuk TTE dokumen kami kirimkan ke petugas untuk dicetak di desa dan diserahkan kepada pemohon,” terangnya

 

Terkait dikunjunginya Desa Danakerta oleh Dirjen Dukcapil, Tien menyampaikan, desa tersebut merupakan desa yang sudah melaksanakan rekam Identitias Kependudukan Digital (IKD) sebanyak 30 persen.

 

Pj Bupati Banjarnegara saat menerima Dirjen Dukcapil Kemendagri di Pringgitan Rumah Dinas Bupati mengatakan, pelayanan adminduk selama ini dikenal lama dan berbelit-belit, maka dengan adanya inovasi Pandusaluriing dan garda terdepan yaitu desa dan kelurahan pelayanan menjadi lebih cepat, dekat, mudah dan gratis.

 

“Ke depan, pelayanan yang sudah baik ini bisa terus ditingkatkan dan semakin memudahkan masyarakat dalam mengurus dokumen adminduk,” tuturnya

 

Masrofi juga mengapresiasi upaya Dindukcapil Banjarnegara untuk mengoptimalkan pelayanan adminduknya dengan berkolaborasi dengan berbagi pihak, seperti Kantor Pos untuk pengiriman dokumen adminduk serta terus-menerus melakukan jemput bola ke masyarakat. (amr/coy)

Tentang Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *