Ratusan Warga Berebut Tiga Gunungan Pada Grebeg Suran Sunan Geseng di Gumelem
Banjarnegara- Ratusan warga berebut gunungan pada acara grebeg suran sunan geseng yang di gelar di komplek makam Sunan Geseng Desa Gumelem Kulon Kecamatan Susukan pada Sabtu (13/7/2024).
Tidak hanya warga setempat, wisatawan yang hadir juha ikut berebut gunungan yang konon akan membawa keberkahan bagi mereka yang mendapatkan salah satu isi gunungan tersebut.
Mereka baik orang tua maupun anak-anak laki laki dan perempuan berebut tiga buah gunungan yang berisi berbagai macam jenis sayuran , buah-buahan dan juga makanan yang di yakini membawa keberkahan bagi mereka yng mendapatkannya.
Saripah (43) warga setempat mengaku senang ikut berebut gunungan, Ia merasa hasil sayuran dari berebut gunungan akan membawa keberkahan bagi keluarganya. “Saya pasti ikut berebut gunungan setiap kali grebeg suran ini, hasil sayuran dari gunungan ini saya masak untuk keberkahan keluarga kami,” katanya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara Tursiman mengatakan grebeg suran sunan geseng ini sangat menarik dan bisa dikembangkan menjadi event wisata, karena budaya dan wisata saling berkaitan.
Jika budayanya tumbuh maka disitu wisatanya juga akan berkembang, ini menjadi daya Tarik tentunya karena desa wisata Gumelem Kulon dan Gumelem Wetan merupakan desa wisata yang lengkap.
Di Gumelem lanjut Tursiman,terdapat wisata yang lengkap, selain wisata religi ada e Kraf ada geopark dan juga panas bumi serta kerajinan batik yang juga menjadi salah satu komoditi terkenal, ini tentunya bisa dikembangkan menjadi wisata yang komplit.
“Kami akan bermusyawah untuk mengkaji, saat ini kita sedang menurunkan tim cagar budaya untuk menginventarisir dan mendata cagar cagar budaya baik yang benda maupun non benda.
Termasuk yang sedang kita usulkan di tingkat propinsi atau pusat untuk ditetapkan sebagai benda cagar budaya,” kata Tursiman
Sementara Pj Bupati Banjarnegara Muhamad Masrofi mengapresiasi panitia grebeg suran sunan geseng yang sudah digelar secara rutin setiap tahun dan menjadi tradisi.
Kegotong royongan di Desa Gumelem Kulon dan Gumelem Wetan menurutnya bisa menjadi pondasi yang kuat dalam rangka untuk mengangkat potensi seni dan budaya lokal Gumelem.
“Ini harus kita apresiasi karena secara gotong royong masyarakatnya mampu mempertahankan tradisi seni dan budaya lokal dengan menggelar secara rutin kegiatan ini setiap tahun, mudah-mudahan ini bisa menjadi daya tarik wisatawan untuk datang mengunjungi wisata seni dan religi ini,” kata Masrofi.
Masrofi juga memberikan apresiasi kepada pihak-pihak yang telah mendukung terlaksanakanya kegiatan grebeg suran sunan geseng ini, sehingga tradisi budaya tahunan ini bisa terus terlaksana dengan baik.
Lebih jauh Maseofi mengatakan, kegiatan grebeg suran ini secara langsung telah memberikan kontribusi pada pelestarian budaya lokal, karena sebagai generasi penerus, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan budaya lokal.
“Melalui grebeg suran ini , kita dapat menunjukan kecintaan dan kepedulian kita terhadap warisan budaya yang telah diwariskan oleh leluhur kita,”Lanjutnya
Lebih lanjut Masrofi mengatakan, bahwa melalui grebeg suran ini juga menunjukan kecintaan dan kepedulian pemerintah desa terhadap warisan budaya yang telah diwariskan oleh para leluhur .
Selain itu lanjut Masrofi, kegiatan grebeg suran sunan gesen ini juga merupakan ajang menguatkan rasa kebersaamaan dan gotong royong sekaligus menjadi momentum yang tepat untuk memperkuat rasa kebersamaan dan gotong royong.
Sementara kepala Desa Gumelem Kulon Arif Mahbub menjelaskan, kegiata grebeg suran sunan geseng merupakan kegiatan lokal yang merupakan kearifan lokal.
“Kami selaku pemdes menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan dan rahmatNya.
Lebih lanjut Arif Mahbub mengatakan, acara Grebeg Suran Sunan Gesen dimulai dengan acara pentas seni kuda kepang yang di gelar pada hari Kamis (11/7/2024).
Kemudian kegiatan berikutnya adalah pengukuhan pemangku adat, hari sabtu grebeg suran dan akan diakhiri dengan pengajian dan pemberian santunan untuk anak yatim pada hari Minggu.
“Kami berharap kegiatan ini setiap tahun akan terus dilaksanakan untuk menjaga tradisi budaya sekaligus sebagai promosi wisata budaya religi,” lanjutnya.
Arif juga berharap kedepan dalam penyelengaraan tradisi grebeg surena ada peningkatan, seperti adanya pameran pusaka Gumelem yang merupakan warisan kademangan.
Sementara berkaitan dengan pusaka di wilayah gumelem, Mahbub mengatakan jika di Gumelem memang banyak sekali warisan dari leluhur.
Menurutnya pameran pusaka tersebut juga harus dibingkai dengan baik agar anak-anak atau generasi muda di Gumelem agar tahu bahwa Gumelem itu dulunya adalah sebuah kademangan yang merupakan miniaturnya Jogjakarta.
Terkait pengembangan wisata di Gumelem, Mahbub mengatakan bahwa Gumelem merupakan desa wisata inter koneksi antara Gumelem kulon dan Gumelem wetan dan sekitarnya.
Ia berencana akan duduk bersama lintas sektoral berkaitan dengan kita berbicara dengan desa wisata.
“Bukan hanya gumelem kulon dan gumelem wetan saja ,namun kami akan melibatkan wilayah disekitar untuk mendukung pengembangan wilayah di kawasan Gumelem,”Katanya.(ahr)